Ida Widyastuti : Ratu Snack Jawa Timur

Sukses Ida tentu saja bukan gratisan. Meski bisnis snack ditemukannya tanpa sengaja, membesarkannya memerlukan kerja keras.

Ida Widyastuti : Rejeki Pisang Yang Terbuang

Hanya dengan Rp 600 ribu, Ida memulai usahanya dengan menjajakan emping dari pasar ke pasar.

Rabu, 11 Juni 2014

BATAM

Batam. Kota ini sangat berarti bagiku. Selama 5 thn kota ini menempaku. Mulai thn 1993-1998. Duluuuuu....kota ini msh sepiiiiii. Skrg wuuuiiiih....lumayan rame. Bahkan sdh ada macetnya jg di bbrp ruas jalan. Menyusuri kota ini.....ditemani sahabat baik rasanya bagai membuka slide lama. Kenangan suka dan duka. Hmmmm.....banyak dukanya sih. Ihiks.
Thank's GOD....sudah mnjdkan Batam sbg wasilah buatku. Semua itu indah ternyata. Tuhan memberiku pelajaran banyak di sini.
Sepertinya energi ini tersambung selalu. Thank's PPEI ....sdh memberi kesempatan sharing dg UKM  Batam. Smg bermanfaat.

Batam, 11 Juni 2014

Selasa, 03 Juni 2014

ARIYANTI

Bandung, 6 Desember 2012
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat pagi dan Salam sejahtera bagi kita semua

Yang saya hormati :
Ketua Yayasan Pendidikan Ariyanti,
Direktur dan para pimpinan serta seluruh civitas Akademika  Akademi Sekretaris dan Manajemen Ariyanti,

Direktur dan para pimpinan seluruh civitas Akademika Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ariyanti
Adik-adik  Wisudawan dan Wisudawati yang  saya banggakan,
Serta hadirin para undangan yang berbahagia.

Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmatNya, memberikan kesehatan dan waktu terbaik, hingga kita bisa hadir bersama di sini, di acara istimewa ini, yaitu acara Wisuda XIII ASM Ariyanti dan Wisuda XXX LPP Ariyanti. Tak lupa kita sampaikan solawat & salam untuk junjungan kita tercinta, Nabi Muhammad SAW yang sudah menjadi suri tauladan bagi kita semua.

Kedua,  rasa terima kasih saya yang tak terhingga kepada almamater tercinta saya, LPP Ariyanti, juga pimpinan LPP Ariyanti, dalam hal ini Ibu Dewi  Irawati  yang sudah mengundang saya hadir di sini,  berdiri di sini, untuk memberikan sedikit kata sebagai  perwakilan dari alumni.  Semoga apa yang saya sampaikan ini akan membawa manfaat bagi kita semua. Amiin.

Selanjutnya, ijinkan saya memperkenalkan diri saya, Nama saya IDA WIDYASTUTI,  alumni LPP Ariyanti tahun 1999, Program Pelatihan Pariwisata Perhotelan.   LPP Ariyanti, menempati ruang khusus dalam hati saya, dalam hidup saya. Walaupun perkenalan kami terjadi tanpa sengaja, namun tetaplah bermakna dan istimewa. Bahkan bisa dikatakan bahwa LPP Ariyanti adalah langkah awal saya untuk mendukung pilihan saya sebagai seorang entrepreneur .  LPP Ariyanti, memberi banyak  pelajaran untuk perkembangan pribadi saya pada masa itu dan hingga kini. Personality, hospitality, negotiate,….adalah beberapa hal penting yang saya dapatkan dari LPP Ariyanti dan sangat berguna di kemudian hari dalam pengembangan diri saya, dan bisnis yang saya geluti.  Yang ingin saya sampaikan disini adalah, singkatnya waktu belajar  bukanlah suatu halangan bagi kita untuk lebih maju, walaupun saya hanya 1 tahun belajar  di LPP Ariyanti, namun ilmu yang kita dapatkan bisa kita kembangkan lebih luas lagi,  yaitu dengan mengaplikasikan secara nyata di dunia kerja.

LEARNING BY DOING,  dan tidak mudah berpuas diri dengan apa yang telah kita dapatkan. Keberhasilan kita saat ini dan di masa mendatang bukan bergantung pada orang lain, namun pada diri kita sendiri,  sejauh mana kita bisa mengembangkan diri dan menangkap setiap peluang yang ada , lalu menjadikannya menjadi sesuatu yang menghasilkan dan bermanfaat bagi orang lain.

Saat ini, dibawah bendera Roemah Snack Mekarsari,  dengan total karyawan sekitar 160 orang baik yang ada di produksi dan distribusi, saya konsen di bisnis makanan ringan, tepatnya di camilan tradisional. Khususnya di produk olahan yang berbahan baku pisang.  Pisang Agung, salah satu andalan kami , yang kita tanam dengan sistem plasma inti dengan para petani di daerah Trenggalek dan Tulungagung.

Saat ini petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Mitra Mekarsari sekitar 300 orang, dengan lahan sekitar 300 hektar.  Kripik Pisang Agung dg berbagai rasa dan Opak Pisang, adalah produk andalan dari Mekarsari. Yang saat ini sudah bisa diterima dengan baik di pasar lokal, dan luar negeri. sekarang kami sedang mempersiapkan permintaan dari Timur Tengah. Selain itu, saya juga banyak bekerja sama dengan IKM dari berbagai daerah mulai dari Jabar, Jateng dan Jatim.

Berbagai produk dari mereka kita tampung di Roemah Snack Mekarsari dan juga distribusikan ke seluruh wilayah pemasaran Mekarsari, terutama di Jawa dan Indonesia bagian timur. Pasar eksport sudah berjalan, dengan  aktif mengikuti pameran di luar negeri saya berharap akan lebih bisa maksimal  lagi.  Roemah Snack Mekarsari berpusat di Sidoarjo, memiliki cabang di Bali, dan Krian. Atas usaha saya ini, ….. prestasi saya peroleh, diantaranya      :
  1. PIN (Perempuan Inspiratif Nova 2011) dari tabloid Nova
  2. 100 wanita pengusaha 2012 pilihan Majalah bisnis SWA
  3. Juara 1, Wanita Wira Usaha Mandiri 2012, dari majalah Femina
  4. Special  Awards Green Entrepreneur 2012, dari majalah Femina
  5. The  Winner of Winning Women Entrepreneur 2012 , dari Ernst and Young Entrepreneur
  6. Juara 1 Pangan Awards 2012, dari  Menteri Perdagangan RI
  7. Special Awards Inovasi Olahan Buah Tropis Indonesia 2012, dari Menteri  Perdagangan RI
  8. Juara 1 Wanita Pengusaha Berprestasi Nasional 2012, dari DPP IWAPI jakarta.
Penghargaan bukanlah tujuan akhir saya berkarya, itu hanya efek samping dari apa yang kita kerjakan.  Ada tak ada penghargaan, kita harus tetap berkarya. FROM NOTHING TO SOMETHING…..janganlah berkecil hati,  walaupun berangkat dari keadaan yang sangat terbataspun kita bisa berkarya dan berbuat banyak hal yg berguna bagi orang lain.

Seiring dengan berkembangnya waktu, karena hobi travelling saya, saya juga mengembangkan usaha di bidang Tours and Travel, dengan nama PT. Mekarsari Mustika Raya , yang berpusat di Sidoarjo juga.  Yang terbaru, beberapa bulan lalu saya menangkap peluang di bidang jasa kurir dan ekspedisi, kemudian saya mendirikan perusahaan baru dengan nama PT. Genta Buana Pinastika, yang  juga berpusat di Sidoarjo.  Lagi-lagi ilmu yang saya dapatkan dari LPP Ariyanti bermanfaat.

Memulai suatu usaha memang bukanlah sesuatu yang mudah, perlu suatu keberanian dan tekad yang kuat . pun begitu bukanlah sesuatu yang susah, karena selalu ada jalan bagi kita yang  mau berusaha. Memulai dari hal yg kita senangi, dan tidak malu untuk memulai dari hal yang kecil dan ada di sekitar kita, adalah sedikit tips bagi Adik2 untuk menentukan langkah ke depan.
Banyak pilihan yang bisa diambil sebagai aktualisasi diri kita agar ilmu yg kita dapatkan bermanfaat , antara lain :
  1. Menjadi tenaga profesional  sesuai  keahlian kita
  2. Menjadi  seorang Entrepeneur
Kedua-duanya adalah pilihan yang baik dan bijaksana.  Ketika kita belum mampu berdiri sendiri, maka pilihan sebagai tenaga profesional adalah yang terbaik.  Dengan bergabung bersama perusahaan besar akan membuat kita bisa lebih banyak belajar dan menerapkan ilmu yang kita dapatkan.

Timbalah ilmu sebanyak-banyaknya saat itu, untuk kemudian kita jadikan bekal  pendukung di kemudian hari  ketika kita akan memutuskan untuk memilih pilihan kedua, yaitu  sebagai seorang  ENTREPRENUER.  Dan saya melewati fase-fase tersebut.

Saya  sendiri memilih menjadi seorang entrepeneur, setelah melewati target waktu yang saya tentukan sebagai profesional selama 5 tahun.  Bukanlah sesuatu yang instant hingga saya bisa menjadi seperti ini. Saya memulainya dari kecil, tumbuh lalu berkembang dan menghasilkan melalui suatu perjalanan panjang dan perjuangan yang sangat keras. Jatuh bangun dalam menjalankan usaha adalah suatu pelajaran berharga bagi saya.   Keberanian dan kecepatan mengambil keputusan adalah langkah penting untuk maju . Tentukan target dan tujuan dengan jelas agar tidak banyak waktu yang terbuang sia-sia.

Kita adalah keluarga besar LPP Ariyanti, kita berkewajiban menjaga nama baik almamater kita tercinta ini. Mari kita tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa menjadi orang hebat. TIDAK HARUS JADI ORANG BESAR UNTUK MENJADI ORANG HEBAT.  Apa yang sudah kita pelajari, mari kita pupuk dan kembangkan. Jadilah pribadi yang penuh ide dan berdaya saing kuat, kreatif dan inovatif di semua bidang yang kita pilih karena persaingan makin berat ke depan. Jangan mudah berpuas diri, terus belajar dari siapapun. EVERYONE IS A TEACHER….siapapun itu. BERKARYA DAN BEKERJA DENGAN HATI, tidak menghalalkan semua cara untuk mencapai tujuan.  Jangan lupa, kita jaga komunikasi dengan almamater, agar ke depan kita mempunyai suatu keluarga besar yang solid dan patut dibanggakan.

Sebuah falsafah jawa mengatakan :
“URIP IKU URUP”, hidup itu harus berguna bagi orang lain.
Dan seuntai kalimat dari Eyang saya, yg selalu menjadi motivasi bagi saya :
berbuat baiklah semampumu, dan jangan menuntut balas dari siapapun, sekalipun dari Tuhan.”

Keterbatasan waktu membuat  saya harus mencukupkan kata-kata saya ini.  Satu kalimat definisi SUKSES menurut saya akan menutup sambutan saya.

“SUCCESS is not about how many money you can get, not about how many property you can collect, it’s  about how many peoples you can bring from meaningless to be meaningfull.”

Tak ada gading yang tak retak, mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan dalam penyampaian, semoga kita bisa bertemu di kesempatan lain.

Billaihi taufik wahhidayah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Ida Widyastuti

*Repost dari Web Ariyanti

Hidupku

IDA WIDYASTUTI
Lahir:
Demak, Jawa Tengah, 30 Oktober 1974
Suami: M Haris Setiawan
Anak:
- Nabil Hilmi Daffa
- Keiko Hana Sheika
Pendidikan: D-1 Perhotelan Aryanti, Bandung, 1998-1999
Penghargaan, antara lain:
- Prabaswara Award Kementerian UKM dan Koperasi, 2013
- Juara I Pangan Nusa Award Kementerian Perdagangan, 2012
- Winner ofWinning Women 2012 Ernts & Young
- 100 Perempuan Pengusaha Majalah Swa, 2012
- Juara I wirausaha Mandiri Majalah Femina, 2012
Di mana ada kemauan, pasti ada jalan, Terdengar klise, tetapi semangat itu benar-benar mengubah perjalanan hidup Ida Widyastuti (38). Dari pekerja pabrik elektronik di Batam, Ida kini menjadi ratu pisang dengan omzet usaha miliaran rupiah per bulan.
[NINUK M PAMBUDY & AGNES SWETTA PANDIA]
Julukan "ratu pisang"-lebih tepatnya ratu keripik pisang- diberikan 300-an petani pisang tanduk di Trenggalek dan Tulungagung, Jawa Timur, sebagai wujud penghargaan bagi dia.
Kerja sama dengan petani di Trenggalek berawal tahun 2004. Saat itu Ida baru merintis usaha camilan tradisional, selain mendistribusikan makanan kecil produksi pengusaha mikro.
Saat mencari bahan baku pisang, di Trenggalek dia melihat petani membuang pisang tanduk seusai Lebaran karena tidak laku. Ida menangkap peluang tersebut. Perlu empat bulan masa mencoba-coba sebelum dia menemukan resep yang pas.
"Ini termasuk rugi juga," tutur ibu dua putri itu.
Ada 10 kelompok tani dengan luas 200 hektar bergabung bersama Kelompok Usaha Bersama Mekarsari yang dikembangkan Ida. selain menjamin pembelian pisang, ia juga mengembangkan bibit pisang melalui seleksi dan ikut menanam pisang supaya tahu persoalan produksi pada bagian hulu.
      
Sekarang, produksi keripik pisang Ida mencapai 50-75 ton per bulan, bergantung pada musim dan permintaan. Sebagian besar keripik pisang itu dipasarkan ke luar Pulau Jawa. Semua di bawah bendera Roemah Snack Mekarsari yang dia kelola bersama suaminya, M Haris Setiawan.

Ingin kaya
Hidup adalah perjuangan, benar-benar dilakoni Ida. Ibunya meninggal saat melahirkan Ida dan membuat dia menjadi anak tunggal. Kakek dan neneknya lalu membesarkan dia di desa secara sederhana.
   
Ida mengenang, ketika masih duduk di kelas IV SD, dia biasa ikut orang bekerja di ladang karena ingin mandiri secara ekonomi. "Orang dewasa mendapat upah Rp 800 dan saya dapat Rp 300," tutur Ida dalam pertemuan di Jakarta.
   
Keadaan ekonomi tidak memungkinkan Ida melanjutkan pendidikan. Perempuan kelahiran Demak, Jawa Tengah, itu lalu bekerja di pabrik peralatan elektronik di Batam pada 1993.
   
Warga Sidoarjo, Jawa Timur, tersebut kemudian membuat target. Ia bekerja sebagai buruh hanya lima tahun. Setelah itu dia harus bisa mandiri dengan berwirausaha.
  
"Saya membulatkan tekad, harus keluar dari kemiskinan karena orang miskin tidak bisa berbuat apa-apa. Saya ingin menjadi orang kaya," tutur Ida.
   
Meski terbiasa hidup sederhana, Ida merasa kehidupan sebagai buruh tetap berat. Untuk makan sehari-hari, misalnya, dia biasa mengonsumsi lauk telur dicampur tepung supaya bisa dibagi dengan teman satu kontrakan.
   
Untuk ke tempat kerja, dia mengayuh sepeda butut. Untuk menyambung hidup dari gajinya sebesar Rp 150.000 per bulan, Ida menyambi berjualan pakaian, mukena, dan seprai.
   
Ida mengaku, ketika itu dia sering mengeluh, jenuh, bahkan nyaris putus asa. Mengapa kehidupannya miskin terus? Hal itu membuat dia tidak percaya diri dan tertutup.
   
Perubahan besar terjadi pada 1997. Suatu tengah malam dia berjalan ke lapangan di dekat tempat indekosnya, lalu marah kepada Tuhan karena merasa tidak adil. Ketika esoknya terbangun oleh azan Subuh, dia hanya pasrah. "Ingat semalam marah kepada Tuhan," kata Ida serius.
   
Seminggu kemudian, dia mendengar suara anak-anak menangis dari dalam hutan. Ternyata suara itu berasal dari gubuk reyot yang dihuni seorang ibu dengan empat anaknya. Anak-anak itu menangis karena lapar.
  
"Sejak saat itu saya bertekad tidak akan mengeluh lagi. Setiap bangun pagi saya mengatakan kepada diri sendiri betapa beruntungnya saya," cerita Ida.

Dukungan keluarga
Selepas lima tahun bekerja di Batam, Ida ingin bekerja di kapal pesiar. Dia pergi ke Bandung, belajar pada sebuah akademi pariwisata dan menyelesaikan program diploma I.
   
Alih-alih bekerja di kapal pesiar, Ida bertemu teman semasa SMA, Haris, saat mengikuti reuni SMA di Jombang, Jawa Timur. Keduanya lalu menikah pada 1999.
   
Menjadi ibu rumahtangga tidak memadamkan niat Ida mandiri secara ekonomi meski posisi Haris sebagai manajer di perusahaan otomotif memberikan kecukupan materi berupa rumah tinggal dan mobil.
   
Ketika suaminya dipindahkan ke Sidoarjo, Ida merasa tidak sanggup jika nantinya terus berpindah-pindah kota mengikuti penugasan sang suami. Dia menghidupkan cita-cita lama memiliki usaha sendiri. Modal awal Rp 600.000 dimanfaatkan Ida untuk memasarkan emping milik kerabat dari Yogyakarta. Itu menjadi awal Ida memasuki dunia distribusi.
   
Namun, cita-citanya menjadi distributor produk merek-merek terkenal kandas. "Mereka menolak karena punya jaringan distribusi sendiri," kata Ida mengenang.
   
Pantang putus asa, Ida melihat peluang lain, yakni camilan tradisional produksi usaha mikro. Dia mengajari mereka kebersihan, pilihan rasa dan kemasan, membantu permodalan, serta mendistribusikan produk tersebut.
   
Tentang tantangan terbesarnya, menurut Ida adalah mengubah pandangan sebagian orang bahwa emansipasi itu ada batasnya. "Selama ini pada sebagian anak perempuan selalu ditanamkan emansipasi itu ada batasnya. Menurut saya, emansipasi tidak ada batasnya. Perempuan bisa berbuat banyak hal, tetapi dukungan keluarga sangat penting," kata Ida.
   
Haris mendukung usaha istrinya. "Suami seharusnya bersyukur jika istri ingin berkarier. Orang yang ingin punya usaha sendiri harus siap dan istri saya sudah siap tidak mendapat fasilitas rumah dan mobil dari kantor," kata Haris.
   
Dia lalu memenuhi permintaan Ida untuk ikut sepenuhnya terjun ke dunia usaha dan mendirikan usaha jasa logistik guna mendukung bisnis istrinya.
   
Suami-istri ini kompak, selalu berdua mengunjungi 50 mitra UKM yang tersebar di belasan kota di Jawa. Mereka tetap mengawasi sendiri kualitas produk mitra-mitra mereka dengan berkunjung tanpa pemberitahuan lebih dulu.
   
Menurut Ida, kelebihan sebagai perempuan adalah ketajaman intuisi, keinginan bekerja bersama, saling dukung dan berbagi, serta maju bersama. Dia telah bermetamorfosis menjadi sosok terbuka dan mampu memitovasi orang lain untuk maju bersama.
   
Ida telah meretas jalan mewujudkan cita-cita mandiri secara ekonomi tanpa melupakan prinsip saling dukung dengan keluarga, para mitra, dan pelanggan.

Minggu, 01 Juni 2014

DJOGJAAAAAH

Jogja......kota penuh harapan. Jumat 30 Mei 2014 kmrin di pagi yg cerah di depan pintu keluar sudah berdiri fg kokoh Mas @saptuari, seorg motivator dan pengusaha muda dr jogja. Perkenalan singkat waktu sama2 ngisi acara di Malang rupanya membuat kami cepet akrab. Hingga Beliau rela meluangkan waktu menjemput dan mengantarkan aku muter2 kota hingga Sabtu dan mengantarkanku  kembali ke bandara dg mulus. Aku juga 'disandera' untuk tidur di rumahnya yg berujung pd acara "njagong" santai penuh makna....yg berakibat fatal ....yaitu tumbuhnya semangat lama yg terpendam dan ta tersiram. Semangaaaaaat......
Thank's a lot Mas Saptuari dan Mbak Sita atas sambutan hangatnya. Smg persahabatan dan persaudaraan ini makin indah ke depan.

Jumat, 16 Mei 2014

JALAN MULUS KOTA MINYAK CEPU

Hari ini perjalanan balik dr Demak sengaja lewat jalur tengah. Seperti biasa msh banyak jln jelek2. Mulai sy kecil sampe skrg. Ada sih sedikit perubahan. Jalur Blora-Cepu lbh parah.
Ada sedikit kelegaan manakala melewati jalan mulus dan dibeton. Sy putuskan mencoba jalur arah ngawi. Agak muter siiih.
Yaaaaah....ternyata hanya sktr 10 km sj yg mulus. Selanjutnya......samaaaaaa.....uufgh.....harus jalan dg kecepatan 20-40 km/jam. Jd kayak naik perahu.....goyang kiri...goyang kanan.....uhuiii......
Sabaaar.......kita nikmati sj yuuuuk.

Senin, 12 Mei 2014

THE GREST WALL.......I'M A HERO ....., Dec 2013

Perjalanan saat minus degree. Bekuuuu.....tp asyik juga. Kuasa Tuhan tiada batas....Subhanallaah...

Selasa, 01 April 2014

Gunung Lawu

Minggu, 30 Maret 2014

Aku, hidupku, dan alam.....itulah kata yg pas untukku. Aku tdk bs lepas dr alam. Sesibuk apapun aktifitasku....selalu ada waktu merindukannya. Hampa terasa....tanpa menikmati segar dan heningnya alam. Serasa batere yg sudah habis isinya....perlu segera dicharge lagi....hehehe......
Saat ini sku di gunung Lawu. Salah
satu gunung favoritku. Ada satu pesanggragan milik komunitas Sastra Jendra di sini. Hmmmm......cold deh.