Minggu, 20 Juli 2014

AIR JOLOTUNDO

JOLOTUNDO.....adalah sebuah tempat asri di lereng gunung penanggungan.  Konon tempat ini merupakan tempat Eyang Prabu Airlangga berdiam mendekatkan diri dg Sang Hyang Widi. Kisah lengkapnya silahkan ditanya ke mbah google ya. Saya hanya akan bercerita sedikit ttg air ini.
Beberapa tahun terakhir (kira2 4 tahun ini) saya memakai air ini untuk minum keseharian di rumah. Bahkan tiap kali harus keluar kota ataupun ke luar negeri saya selalu membawa bbrp botol kecil dlm bagasi. Tiada hari tanpa minum air Jolotundo deeeh. Jadi....mohon maaf...iklan air minum dalam kemasan atau galon tidak lagi mempan buat saya saat ini...hehehe. air dari mata air Jolotundo is the best lah. Katanya sih kandungan mineralnya tinggi. Wallahualam....saya sendiri tdk pernah uji lab. Tapi, fakta membuktikan selama 4 tahun meminum air ini , langsung tanpa rebus kami sekeluarga baik2 saja. Tidak pernah sakit perut. Semoga ke depan tetap sehat.
Tiap kali saya kesana untuk meditasi selalu sy bawa beberapa drigen besar untuk diisi airnya, untuk dibawa pulang. Selain untuk minum sendiri juga sy bagikan untuk teman2 yg mau. Tak jarang sampai saya bawa ke Demak untk Bapak dan keluarga lain. Bercanda saya menyebutnya sbg "AIR ZAM-ZAM JAWA".
hehehe....karena kalau mau minum air zam2 arab kan harus ke arab. Di indonesia sudah banyak yg palsu. Kalo air Jolotundo ini kapanpun kita mau selalu ada dan ASLIIII.....lho. debit airnya juga tdk berubah mesti kemarau panjang datang. Tetep beniiiiiiiiiiing dan mak nyeeeeees di badan. Perlu diketahui selain sumber mata air, ada juga tempat untuk mandi di sana. Ayooooo.....siapa mau mandi. Biar awet muda dan kinclong. Hehehe.....

Saya mempunyai pengalaman unik dg air ini akhir tahun lalu saat perjalanan ke China. Ide untuk membawa air ini ke dlm kabin pesawat tiba2 muncul last minute setelah saya menutup koper bagasi. Iseng siiih......sy siapkan 1 botol lagi seukuran 600ml. Trus sy bawa di tas jinjing yg notabene harus masuk kabin pesawat. Bismillaaaaaah......kataku berguman saat hendak melewati sensor barang di terminal internasional Juanda pagi itu. Woooooow........passed! Saya terdiam sambil minggir pelan2 agar muka bengongku tdk terlihat petugas saat itu. Pelan tapi pasti saya rengkuh tas itu dlm pelukan. Seakan tak percaya air itu bisa lewat sensor. Sedangkan bbrp teman saya banyak yg harus merelakan bbrp barang cairnya disita. Hmmmmm.....luaaar biasaaaaa.....
Saat dalam pesawat saya kembali berpikir bagaimana menjawab pertanyaan jika sampai tertangkap sensor di Hongkong nanti karena pesawat yg saya tumpangi harus transit di negeri mungil itu. Hmmmm.....woooow.....ketemu dah. Sepenggal kalimat ini bisa dipake untuk di Hongkong dan Shanghai nanti....."SAYA MEMBAWA BOTOL KOSONG DARI INDONESIA DAN AIR INI SAYA DAPATKAN DARI PRAMUGARI DI DALAM PESAWAT. JIKA HARUS DISITA, SILAHKAN SAJA, TAK ADA MASALAH BAGI SAYA"
Duuueeeeerrrrrr......doooooorrrrrrrr. saya pun berlatih ngomong itu agar tdk kelihatan kaku nanti ketika ditanya. Sambil berusaha menenangkan raut muka saya tentunya. Hmmmm......jadi berbohong nih  demi "tugas" kecil ini. Hehehe....
Waktu landing tiba. Semua turun dr pesawat tak terkecuali yg transit karena waktu transit 3 jam jd bisa jalan2 belanja atau sekedar window shoping sj. Menunggu pemeriksaan membuat jantung berdebar agak cepet. Bagaimana tidak? Dg sebotol air 600ml di dalam tas mengharap lolos dr sensor superketat bandara Hongkong. Apa tidak salah? Dag....dig...dug.....3...2...1.....pelan2 tas sy masukkan pintu sensor. Panas dingin ujung kaki dan tangan tangan uadeeeem.
Dan......PASSED..! Tas jinjingku itu berjalan dg mulus di atas conveyor sensor bandara itu hingga keluar lorong dan mendarat dg manis di ujung conveyor tersebut....dan tak ada komentar maupun pertanyaan dari petugas bandara tentang sebotol air itu. Juga perintah untuk mengeluarkan air tersebut.
Singkat cerita, air itupun lolos sampai ke daratan China tepatnya di Shanghai, tempat pertama landing.
Sungguh luar biasa. Sampai sekarangpun saya masih tersenyum mengingatnya. Bukan akal dan nalar yg bisa dipakai mencerna. Siapa yg ada di belakang semua ini. Tak lepas dr urusan tetangga fisik yaitu metafisik. Sy mungkin hanya utusan kecil para leluhur untk membawa air itu sampai dataran China. Mungkin iya....mungkin tidak. Hehehe....tapi dg keyakinan dan kebanggaan saya sampaikan ke leluhur dataran China bahwa ada kiriman air dari Jawa dwipa.
Akhirnya air itu sy  bagi ke bbrp tempat diantaranya Shanghai , Tianjin, Beijing di Temple of Heaven dan di Great Wall of China. Horeeeeeeee..........air Jolotundo goes to China.....finally....done!
Terima kasih Eyang2 leluhur yg sudah mendukung dan mempercayakan tugas mulia ini pada saya. Tentang maksud dan tujuannya , saya tidak berani bertanya dan  tidak pada kapasitas berkomentar.
Yang pasti.......semua ini indah adanya....
THANK'S GOD........LUV U PUUUUULLL DAAAAAH.

30072014, Kudus
Kutulis saat di RSUD Kudus, sambil menunggu Bapak rawat inap.

0 komentar:

Posting Komentar