Ida Widyastuti : Ratu Snack Jawa Timur

Sukses Ida tentu saja bukan gratisan. Meski bisnis snack ditemukannya tanpa sengaja, membesarkannya memerlukan kerja keras.

Ida Widyastuti : Rejeki Pisang Yang Terbuang

Hanya dengan Rp 600 ribu, Ida memulai usahanya dengan menjajakan emping dari pasar ke pasar.

Rabu, 31 Desember 2014

AKHIR TAHUN....

30 Des 2014....

Refleksi diri.....nyepi sowan ke Eyang Airlangga....Patirtan Jolotundo....
Rahayuuuu.....damai alam semesta....

FIRST DAY AT 2015....

Mengawali hari di 2015....sowan Eyang Syeh Sayid Sulaiman di Mojoagung, lanjut ke Gus Dur dan ke Kediri.
Barakallaah.....

BERSYUKUR ITU....

Hari ini 31 Desember 2014....Penghujung tahun...yang seharian aku habiskan dengan bekerja sambil "merenung", refleksi diri. Berusaha memahami dan berlatih mengasah rasa syukur. Seminggu ini ada beberapa kejadian yg kualami.
Hari itu ketika sedang belanja di pasar tiba2 datang seorang laki2 tua kurus kering berdiri persis di luar pintu jendela mobilku. Dia tdk berkata apa2, hanya diam dan menatapku tajam. Aku seperti tersihir dibuatnya. Wajahnya yg keriput itu sungguh menawan, damai dan ...ah..entahlah aku tidak bisa mendifinisikannya. Dengan reflex aku buka kaca jendelaku dan aku ambil sejumlah uang yang lebih dari biasanya, lalu aku berikan pada Beliau beserta sebotol air mineral. Tiba2 sebegitunya doa itu meluncur dari bibir tipis Beliau yang aku sendiri tak paham maknanya. Di akhir doa Beliau menepuk pundakku sebelah kanan dan berkata...."semoga anak2mu nanti jadi anak yang berderajat dan bermartabat"....lalu Beliau meninggalkanku yang masih tertegun menatapnya. Akupun berucap lirih...."amiiiin".....sambil mengusapkan kedua tangan ke mukaku. Aku masih terdiam di dalam mobil hingga bbrp saat. Menarik nafas panjang dan menutup mataku, merasakan nikmatnya kata2 Beliau tadi.

Setelah belanja aku berjalan menuju mobil, tiba2 datang lagi seorang laki2 tua kurus hanya saja yang sekarang ini lebih tinggi. Diam dan hanya menatapku. Kembali aku berikan sejumlah uang yg menurutku cukup pantas . Lalu beliau menepuk pundakku yang sebelah kiri sambil berkata singkat...."semoga sampean selalu diberikan keselamatan dunia akherat".......kata Beliau lalu pergi. Akupun kembali berguman....."amiiiin". Kembali aku tertegun, diam sambil melihat ke arah Beliau berjalan. Cukup lama hingga tiba2 seseorang memintaku agak minggir sambil bertanya...."ngapain di tengah jalan Bu".....lhooooh....kok ternyata aku berdiri agak ke tengah jalan, padahal perasaanku tadi aku mau berjalan menuju mobil yang kuparkir di pinggir jalan. Aaaah.....entahlah.
Dua kejadian di pasar hari itu membuatku seperti melayang. Siapa mereka? Waktu habis menerima pemberianku Beliau2 bahkan tidak berucap "terima kasih" (aku sih tdk ingin diucapin terima kasih). Beliau juga tidak berucap Alhamdulillaah. Tiba2 langsung berdoa dan berlalu begitu saja meninggalkanku.

Sehari kemudian saya diketemukan dg seorang nenek tua renta yang sedang berjalan di trotoar jalan protokol di kotaku. Aku menghentikan mobilku. Kuambil beberapa lembar uang dan kuberikan pada Beliau. Seketika raut mukanya yg sudah berkeriput itu berubah. Sumringah sambil berucap....maturnuwun nduuuuk....mugo2 diparingi rejeki, sehat, waras.....alhamdulillaah  ya Allaah....(katanya sambil memegangi lenganku). Kulihat buliran bening menetes dari pinggir matanya yg sudah menyempit itu , entah mengapa seakan dibiarkannya menetes begitu saja. Tangan rentanya bahkan makin erat memegangi lenganku. Aah...si Mbah.

Di hari yang sama suamiku pulang dengan membawa 20 biji sapu ijuk. Aku sudah paham betul dengan apa yang terjadi. Pasti Beliau habis bertemu dengan seorang penjual sapu di jalan dan diborongnya semua dagangannya, tanpa pertimbangan, tanpa syarat. Hmmmm....kelihatan sekali dari senyumnya yg penuh arti itu. Nah...betul kan. Kebiasaan ini memang sering kami lakukan.

Seperti yg terjadi padaku beberapa hari lalu juga. Berpapasan dengan bapak tua penjual garam laut kasar. Dengan sigap 2 sak garam itupun berpindah ke mobilku. Hingga kini masih ada di rumahku. Aku melihat kegembiraan di mukanya. Cara bersyukurnya,  Ucapan syukur padaNya dan terima kasih padaku itu lhooo....sesuatu bangeet. Untuk apa yaa garamnya? Aaah....gak usah ditanya.

Sore inipun aksi memborong terompet tahun baru terjadi di depan rumahku. Aku tidak peduli apa kata orang tentang kemungkinan penyakit tertular dari ujung terompet yang sudah dicoba banyak orang. Apapun itu tak akan terjadi atas kuasaNya.  Kasihaaan....si bapak itu sudah keliling 2 hari dan belum laku semua. Sumringah wajahnya....semangat...syukur...terima kasih yg sederhana membuatku terkesima. Aah....Tuhan....caraMu menegurku begitu halus. Thanks a lot GOD....

04 Jan 2015......
Dua point penting aku dapatkan dari bbrp kasus diatas. Diantaranya cara bersyukur dan berterima kasih. Dua orang pertama tidak secara nyata mengungkapkan kata syukur dan terima kasih. Tapi aku bisa merasakan dari sinar matanya itu sudah cukup mewakili , bahkan lebih dalam dari kata yang terucap. Doanya yang terucap mempunyai kekuatan sugesti yang luar biasa. Sungguh itu.
Beberapa orang selanjutnya....syukur dan terima kasih terucap dari mulut beliau2 dengan sungguh2 diikuti olah tubuh yang membuatku trenyuh dan beberapa kali menelan ludah menahan haru. Sungguh...itu mengajarkanku sebuah etika yang indah. Etika bagaimana kita harus bersikap pada Tuhan dan pada sesama ketika kita menerima rejeki yang tak disangka2.
Memaknai kedua contoh diatas sebagai pribadi yang "tahu diri", itulah pesan dari pelajaran yang aku terima. Bagaimana kita harus bersikap pada Tuhan sebagai wujud rasa syukur. Tidak harus berteriak keras, tapi bisa juga dg mengucapkannya setajam mungkin di dalam hati kita lalu diikuti suatu tindakan nyata sbg manifestasinya. Apa itu? Menyalurkan kembali energi positif kita pada sesama makhluk di semesta. masuk ke dalam sebuah sistem alam, sunatullaah....agar kita bisa berperan aktif dalam tiap pengambilan "keputusan" penting dalam hidup kita.
Bagaimana kita harus  bersikap pada sesama makhluk yang sudah menjadi wasilah  bagi tersampainya rejeki pada kita. Apa2 yang kita terima semua melalui wasilah, perantara. Entah itu rejeki, ilmu, anak,  makanan, minuman, nafas, air, dll. Tak ada yang langsung tersampaikan pada kita. Rosulullaah Muhammad SAW juga menerima wahyu melalui perantara Jibril. Kita dihadirkan di bumi ini dengan wasilah orangtua kita, maka hormat dan berterima kasihlah pada mereka. Ilmu diwasilahkan melalui guru, maka hormat dan patuhlah pada guru.  Gaji kita diwasilahkan pada sebuah instansi atau perusahaan, maka jagalah mereka. Makanan, minuman,  udara kita nikmati melalui tanah dan angkasa sebagai wasilah. Maka hormat dan berterima kasihlah pada mereka dengan menjaga keseimbangan alam. Begitu tindak nyata seharusnya. Sayangnya pemahaman sederhana ini sudah mulai memudar. Lalu dimana peran kita? Jawaban ada di hati kita masing2.

Belajar ilmu hidup pada mereka yang di "embongan" kadang membuat malu kita untuk menceritakannya pada orang lain. Orang akan lebih bangga ketika merasa berguru pada seorang tokoh terkenal. Tak jarang sambil menepuk dada berkatanya. Bagus siih....boleh juga . Tak ada larangan. Tapi mari kita sisakan sedikit saja waktu kita untuk mendekati kaum "embongan". Banyak hal yang bisa kita pelajari. Ilmu hidup yang kadang tdk kita dapatkan di bangku sekolah formal. Mari juga kita sisihkan sedikit waktu kita untuk bercengkerama dengan alam agar hidup ini balance.
#indahnyahidup

IW, renungan akhir tahun 2014 dan awal tahun 2015.....

Selasa, 30 Desember 2014

INDONESIA....MEA....DAN TANTANGAN....

MEA....yg lazim dipanjangkan jd masyarakat ekonomi asia seolah2 mjnd momok bagi sebagian kalangan. Dan tiba2 tahun 2014 kemarin jd bahan hangat untuk didiskusikan. Sy bbrp kali berkesempatan menjd pembicara di bbrp forum diskusi. Yg terakhir adalah kemarin 30 Desember 2014 di Fakultas Fisip Universitas Airlangga Surabaya, yg dikemas dlm sebuah diskusi hangat dg berbagai kalangan, dari bbrp perwakilan universitas, dinas2 terkait, kementrian luar negeri bahkan mengutus salah satu dirjennya, juga kalangan pelaku bisnis tentunya. Beda disiplin ilmu tentu saja beda sudut pandang dlm menyikapi MEA yg akan dimulai 2015 ini, apalagi dari praktisi yang notabene adalah pelaku bisnis real yg sdh bersentuhan dg pasar eksport atau global . Saya hanya bagian kecil dari mereka. Alangkah senangnya bisa berada di forum ini, berkumpul dg para profesor yg ahli dibidangnya dan para senior pelaku bisnis yg luar biasa. Jadi seperti "mahasiswa" baru yang siap sharing ilmu dg mereka. Walau saya hanya lulusan SMA, tapi menurut mereka sy mempunyai satu nilai plus yg bisa saya share berdasarkan pengalaman saya , yg sdh saya kerjakan. Tentu saja seorang praktisi harus maju selangkah lbh donk. Hehehe....

Saya berkesempatan mengunjungi bbrp daerah perbatasan indonesia, diantaranya Tarakan, Berau, pekanbaru , Batam dan sekitarnya, pontianak , singkawang dll, banyak produk dari malaysia. Dan itu sudah berlangsung dari dulu lhoh. Jd di daerah itu sudah sebebas2nya perdagangan berlaku. Bahkan produk dari lokal jauh lebih tinggi harganya. Kenapa? Satu masalah lagi yg dari dulu tak terpecahkan. Transportasi! biaya transportasi menuju daerah tersebut jauh lebih mahal dibanding kita kirim ke malaysia atau singapur atau piliphina. Masalah ini sering dibahas di beberapa dialog, saya sering  diminta pendapat. Tapi tetap saja tak ada jalan keluar dari pemerintah. Ketidakberdayaan pemerintah mengendalikan kartal moda transportasi laut sangat menyebalkan untuk diomongkan. 
So....begini menurut saya tentang apa itu MEA. Perdagangan bebas sebenarnya sudah ada sejak dulu kala. Sejak jaman kejayaan Majapahit sudah berlaku. Sebuah  buku sejarah di Cina menyebutkan bahwa banyak kapal besar datang dari nusantara kita dg membawa berbagai macam dagangan mulai hasil bumi, sampai kayu2 lalu sebaliknya dari Cina mereka membawa kain2 atau barang dagangan lain untuk dipasarkan di sini. Ditemukan juga mata uang Cina saat penggalian bbrp situs di daerah Trowulan. Ini jg sbg bukti nyata bahwa nenek moyang kita sudah mengenal perdagangan bebas dari dulu. So....bisa dibayangkan...berapa ratus tahun lalu nenek moyang kita adalah orang hebat. Kalo masih ada yang bertanya siapkah atau mampukah kita menghadapi MEA....saya berani bilang...that is stupid question....bukan orangnya lho ya yang stupid. Hehehe.....jawabnya adalah.....kita mampu dan harus mampu dan siap. Jangan ditawar. Mari kita ambil spirit nenek moyang kita . Jadi MEA ini sebenarnya adalah proses alam dalam mengembalikan konsep "nusantara" atau "nuswantoro" yang merupakan gagasan Maha Patih Gajah Mada. 

  Tekhnisnya bagaimana? Tergantung masing2 bidang yang kita geluti. Saya di bidang makanan...ya harus siap bersaing dan siap mengupgrade produk saya menjadi lebih baik dalam segala hal baik itu mutu, harga, packing, service dll. Anda yang bergerak di bidang jasa atau lainnya tentu juga harus melakukan hal yg sama. Bedanya adalah mungkin persaingan akan semakin terbuka dan tanpa basa basi. Jadi siapkan diri kita lebih baik lagi. Siap? So...MEA hendaknya kita tangkap sebagai sebuah peluang nyata di depan mata. Mari kita antusias menyongsongnya. Tak ada yg perlu ditakutkan.
Well...saya sampaikan kendala apa sih yang dihadapi UMKM atau pengusaha daerah dlm menghadapi MEA ini? Program pemerintah pusat dari tahun ke tahun sangat banyak yang mendukung promosi produk kita ke pasar internasional. Rajin2 kita saja untuk mendapatkan informasi dari mereka yang ada di kementrian. Aktif bertanya lalu ikut terlibat di dalamnya jika secara finansial kita mampu. Nah lho...mudah kan.
Sebagai pelaku usaha yang memulai usaha benar2 dari nol, lalu tumbuh berkembang, justru saya merasa kurangnya dukungan pemerintah daerah khususnya tingkat kabupaten. Otonomi daerah yang agak  "kebablasan" membuat penentuan kebijaksanaan agak lambat. Ini berbanding terbalik dengan program  pemerintah pusat yang mengajak kita "sprint" agar cepat sampai. Lalu saya bercerita ttg kasus yang saya alami. Mekarsari tumbuh ttg kesulitan saya mengurus ijin pabrik kecil saya. Semua persyaratan sudah saya penuhi. Ijin HO dari seluruh warga tetangga sudah ada, bahkan mereka senang bisa ikut bekerja. IMB sudah ada. Tinggal menunggu ijin produksi hingga saat ini belum dikasih. Alasan tidak memenuhi RT RW jadi hal yg sangat klasik. Pointnya adalah dimana peran pemerintah untuk mendukung UKM yang mau berkembang. Tidak semua UKM mampu langsung membeli tempat yang ideal . Ini harus bisa jadi pertimbangan pemerintah untuk memberikan ijin . Harus ada jalan tengah untuk pemecahannya. Malah saya dikirimi surat penangguhan. Ediiiiiiaaaaaan. Produk sudah jalan dimana2 tapi ijin produksi tidak dikasih. Ini yang bagi saya sangat sulit mengerti. Jadi hasrat hati menjadi warga yang baik dengan memenuhi legalitas pun jadi malah membuat saya jadi eneg. Oooo...makanya bengkel bubut besar di sebelah pabrik saya memilih tidak berijin. Rupanya ini karena peliknya kepengurusan perijinan. Aaah....saya pun jadi berpikir....gak usah ijin sj bisa jalan...lalu ngapain susah2 ngurus ijin? Padahal kita jg sudah membayar semua kewajiban kita. Yg resmi dan yg tdk resmi. So what?
Begitulah yg namanya regulasi. Saya menyebutnya kurang berpihak pada yang kecil...apapun alasannya. Kita yang sudah jelas bekerja dan memperkerjakan orang banyak susah mendapat "pengakuan" mereka dalam bentuk perijinan. Sedikit gambaran suka duka jd pengusaha yang merangkak dari bawah.....tetap indah untuk dinikmati. Ayoooo....bagaimana maunya...saya coba ikuti. Saya mencoba kembali meluruskan niat..bismillaahi....segala daya usaha tidak akan berarti tanpa ijinNya dan ridhoNya.
Sharing ini semoga bermanfaat bagi saya sendiri khususnya.

Thanks God
SDA 31 Des 2014
Di penghujung tahun.....

Jumat, 26 Desember 2014

KUTA...BALI

Berselancar.....di Kuta Baaaaliiiii....

Selasa, 23 Desember 2014

KYAI JUGA MANUSIA

Belajar kesabaran dan keikhlasan memang mudah diucapkan. Tapi sudahkah teruji  dengan suatu kejadian nyata di kehidupan kita? Tak jauh2 lah. Yang berhubungan erat dengan pekerjaan kita. Lebih dipersempit lagi dengan contoh bagaimana kita menyikapi jika kita ditipu atau dicuri orang? Nah lhoh...mari kita renungkan. Jawabannya ada pada diri sendiri...tdk usah ditulis apalagi direkayasa.
Hari ini saya sungguh beruntung bisa hampir setengah hari bersama seorang Kyai besar. Ngobrol banyak tentang bbrp hal mulai yang ringan2 sampai yang berat, sy jd sok ikut memikirkan nasip negara ini hehehe. Saya memulainya dg sulitnya birokrasi kepengurusan perijinan di kota saya. Padahal persyaratan sudah lengkap, bupatinya juga sudah ditembusi, bahkan Beliau ini juga sudah membantu. Tapi masih saja mental...alias tidak mempan. Jd yg kuat siapa? Hmmm....menggelitik untuk disimak kelanjutannya.
Pembicaraanpun berlanjut pd kisah2 menggelikan dibalik perjalanan dakwah Beliau. Kasus terdekat adalah minggu kmrin ada panggilan tausiah ke Hongkong. Yg mengundang adalah dr kementrian tertentu. Ternyata uang saku dan tiketpun tak sampai ke Beliau. Walhasil ke Hongkong benar2 bayari semua sendiri. Hadeuuuhhh..... Lalu bbrp hari kemudian dpt panggilan dakwah ke kabupaten yg lumayan jauh dr sidoarjo. Nah selesai acara bukannya menerima amplop berisi, malah disodori tagihan dari toko bangunan yg nilainya ratusan juta dan belum terbayar. Malah disambati. Hahahaha.....
Sy bisa melihat betapa kecewanya Beliau.
Sudah meluangkan waktu , tenaga, pikiran, uang tapi malah diperlakukan seperti itu. Saya tersenyum mendengar curhat Beliau....satu hal yang saya garis bawahi...Kyai juga manusia.....begitulah adanya. Sikap sangat manusiawi ini sungguh membuatku salut dan merenung...cara Beliau mengekspresikan rasa sangat biasa dan tidak direkayasa menjadi sok ikhlas atau sok sabar. sekaliber Beliau cobaan dan tantangannya makin besar. Setiap yang kita ucapkan akan selalu diuji. That is the point. Dan kamipun tertawa terbahak2 bersama.
Wuuih....coba bayangkan kalo itu terjadi pada kita. Siapkah kita dg pengorbanan? Hukum take and give tak berlaku , yang berlaku give and give. Gimana siap? Mikir dulu yaaa? Hehehe.
Sahabat....ketika kita diuji dg keadaan yg ada korelasinya dg ucapan kita , maka siapkan diri untuk menerima konsekuensinya. Hmmmm....saya jd berpikir...apa baiknya jadi orang diam saja? Lalu bagaimana kita mau berperan kalo kita hanya diam. So....pilihan ada di diri kita masing2.

Senin, 22 Desember 2014

MAS MONO DAN MAS TRI...

Suwuuun....sedulur lanang. Smg persaudaraan kita bermanfaat.
Mas Mono ayam bakar. Dan mas tri manusia 4 kwadran.

Minggu, 21 Desember 2014

SISTER YOLI AND METHYL....

Who is the Princes? ME?....thanks ladys....

IBU...AJARI AKU DARI SYURGA..

Tak terbasuh peluh
Sakit tak terasa
Menetes air mata
Sengau suara teriring

Ibu....ijinkan aku untuk memelukmu
Walaupun hanya dalam mimpi2ku
Kumerindu di setiap waktu

Ijinkan aku bersua
Walau hanya lewat angan dan mimpiku
Hampa terasa tanpanya
Ku merindu Ibu
Oh ibu

Oh Ibu...
Cintamu selalu ada untukku
Kau segalanya bagiku
Oh Ibu...
Ajari aku dari syurga

Lemah melemah
Senang mendekat
Kau selalu iringi langkahku
Oh Ibu.....

EMAAAAKKKK.....

EMAAAKKK....

Jeritan panjang tertahan....
Seorang bocah menggenggam tangan
Lalu menengadah pada Tuhan

Tuhan.....
Mengapa kau ambil lagi dariku
Duluuu....ibuku...
Sekarang emakku
Lalu apalagi setelah ini
Belum cukupkah untukku
Cobaan ini...sampai kapan

Emak...
Tiada lagi terdengar suara serakmu
Tiada lagi belaimu pengantar tidurku
Tiada lagi sapaan lembutmu tiap pagi
Tiada lagi pembelaku saat aku dihina
Tiada lagi penghibur saat aku nelangsa
Tiada lagi  yang membelai rambutku
Tiada lagi yang merengkuhku saat gelisah

Dunia ini gelap gulita....hancur...lebur...
Langkah gontai terhenti
Lalu tersaruk bimbang diri
Harap tak bertepi bergelayut ditengah sunyi
Asa merenda lebur seketika
Luka kering dalam nestapa
Ragu menderu dalam debur suara kalbu...

Emak....
Selamat jalan...
Terima kasihku...tiada batas
Cinta kasih ini....darimu
Sampai kapanpun

IW, 22 Des 2014
Selamat Hari Ibu.......

BANYUWANGI...KALIPURO...

Panen kelapa....

MANGGIIIIS.....

Kebun manggis....potensi yg luar biasa.

TBNC

Temen sekelompok Trainer Boothcamp and Contest....TBNC Bogor 5-7 des 2014.mbak dini, mbak nefri, mbak christin, mbak nurul, mbak fenti, mbak zhakyah...and fasil mbak dewi...thanks a lot...

TN BALURAN

Taman nasional Baluran....Banyuwangi...terjaga asri dan ekosistemnya.....
Keseimbangan alam....

Sabtu, 20 Desember 2014

BUNGA MANGGIS

Indahnya.....nampak kontras diantara hijaunya daun. Menuju proses selanjutnya....buah manggis.

SUKU OSING

Belajar bahasa osing aah....
Siapa sebenarnya Suku Osing ini?
Sy melihat ada kesamaan jawa tapi ada jg ngapak2nya. Nah looooo. Apa mungkin mereka adalah pelarian mata2 mataram dulu ?. Waallahualaam....

BANYUWANGI....

Ultah Banyuwangi...pagi ini sy sempatkan kesini karena mau mencari info potensi agronya yg luar biasa. Alhamdulillaah....dpt info untuk panduan berburu hari ini. Bismillaah....ubek2 wilayah banyuwangi utara sampai selatan. Semangaaat....

EGG....good morning...

Hmmmm....menikmatinya pun dg tersenyum....maniieezzz.

HORSE

Yeaah.....i like horse....gagah dan kuat.

OUTLOOK...

E....pak jamaluddin dr UGM yg ngisi. Dulu ketemu Beliau di Amsterdam.

BU TRI RISMA HARINI....

Walikota Surabaya.....maturnuwun Bu....

PIN 2014

Yes it's me....

PIN...PEREMPUAN INSPIRATIF NOVA 2014

Teman2 yang hebaat....

IN BLACK

It's Me....

NOVA

Sebagai alumni PIN ...perempuan inspiratif nova 2011..merasa senang dikunjungi rombongan PIN 2014. selamat datang....14 des 2014

SAHABAT ALAM

Alam adalah sahabat terbaikku..

JALAN RUSAK..

Rusak parah ini yang membuatku menyerah menuju ke suatu daerah di Tulungagung. Sejauh hampir 6 km. Setelah menempuh 4 km kuputuskan balik kucing karena makin parah . Wooow....di jawa masih ada ya jalan seburuk ini. Bagaimana di daerah Anda?

SATE KIJANG

Banjarmasin ....deketnya BI. Ngilangin penasaran. Emang mak nyuuuus kok.

GURU KEHIDUPANKU YANG LAIN

Kepada siapa saja aku tidak malu mengakui mereka sebagai guruku. Guru hidupku. Aku tidak hanya bangga berkenalan dengan banyak orang hebat.
Yang ini , Beliau mengajarkanku ilmu yang hakikat. Mancep....mak jleeebb....

IW 20 Des 2014

BOOK LAUNCH....ON 8 NOV 2014

Live begin (not) at 40.....
Alhamdulillaah....bisa memenuhi target menulis buku perjalanan hidupku di usia skrg. Thanks Mbak Sofie....dan Mbak Sugi atas bantuannya. Kalian luar biasa.

Launching di hotel Amazing di Cikini.
Bismillaah....semoga barokah dan bermanfaat bagi org lain.

WOMEN AND FLOWERS...

Dua hal yang kata orang identik sebagai perumpamaan. Masa iya siih....

IKEEEE....

Ini namanya ike.....si jomblo yang betah di jakarta. Thanks ya say...

WE ARE TEAMWORK

Yes...we are teamwork.....thanks a lot to be my sister....

PHILIPINOS

Lama tak jumpa mereka.....sister Yoli and her daughter...Methyl. wellcome to Indonesia.....

GUNUNG WELIRANG

Tampak dari pemandian air panas di Pacet.

MIMI LAN MINTUNO

Sepasang dan selalu bersama.....

EDAMAME FROZEN

Itu lhoooh...kedele jepun. Yg udah sirebus lalu difrozen. Enak...pool.

EMHA AINUN NAJIIB

Cak Nun...maturnuwun sanget suportnya dan doanya...
Cak Nun adalah adik Pak Miftah....guru kimiaku waktu SMA di SMAM jombang.

JAWA POS

Liputan Jawa Pos....thanks a lot.

MARTAPURA

Ini adalah gurunya guru sekumpul.

GURU SEKUMPUL...MARTAPURA

Luar biasa. Tidak memiliki pondok tapi Beliau bs jd guru teladan dan dihormati. Tiap haulnya puluhan riu manusia datang ke sini. Alhamdulillaah....sambang sambung.